SOLO, govnews-idn.com – Sekitar 6.000 pendaftar ajang Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri sebagai upaya Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempercepat penumbuhan dan peningkatan rasio kewirausahaan Indonesia.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Siti Azizah mengatakan, program tersebut merupakan implementasi Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang pengembangan kewirausahaan nasional dengan tujuan meningkatkan rasio kewirausahaan 3,95% di tahun 2024.
“Kami percaya bahwa program ini dapat melahirkan agent of change di antara generasi muda yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi, inovatif, memiliki keinginan untuk tumbuh secara berkelanjutan dan mampu menciptakan lapangan kerja,” kata Siti Azizah pada Kick off Program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri, di Solo, Minggu (25/9/2022).
Dijelaskan, saat ini pelaku usaha di Indonesia didominasi oleh usaha mikro sebesar 99%, sedangkan rasio kewirausahaan Indonesia saat ini berkisar di angka 3,47%.
Rasio kewirausahaan Indonesia itu masih di bawah beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand yang melampaui 4%, bahkan Singapura telah mencapai 8%.
“Pemerintah berupaya menambah jumlah wirausaha dan menaikkan skala pelaku usaha kecil ke usaha menengah agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat. Diperlukan penambahan sekitar 1 juta wirausaha sampai tahun 2024,” ucap Siti Azizah.
Penambahan jumlah itu untuk tujuan menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu dibutuhkan wirausaha yang berkualitas serta produktif. Terutama dari kalangan generasi muda atau millenial hingga mereka dari kalangan berpendidikan tinggi yang juga memiliki potensi.
Melalui program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri akan diberikan sesi konsultasi kepada para calon wirausaha sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Mulai dari aspek pengembangan proses bisnis, penentuan target pasar, pemasaran digital dan akses keuangan.
Azizah menerangkan hal itu tak lepas dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan KemenkopUKM sebelumnya. Pelatihan atau workshop kerap tak berdampak besar karena tak sesuai dengan kebutuhan para calon wirausaha. Oleh karena itu, kali ini pelatihan benar-benar difokuskan pada yang dibutuhkan peserta.
“Selain itu, program ini juga akan fokus pada wirausaha pemuda, wirausaha perempuan dan wirausaha desa,” jelas Siti Azizah.
Semangat menciptakan pahlawan digital
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati mengatakan program pelatihan yang digelar semestinya beriringan dengan keinginan para pelaku UMKM untuk berubah dan berkembang menjadi lebih baik.
Menurutnya, pelaku UMKM harus mengubah pola pikir mereka dari upaya memenuhi kebutuhan rumah tangga menjadi pengusaha sejati. Dengan menjadi pengusaha, mereka juga akan membuka lapangan kerja lebih luas lagi dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian.
“Kami harapkan teman-teman UMKM bercita-cita untuk jadi pengusaha. Jika cita-citanya pengusaha, mereka pasti mau memperbaiki ketika mendapat pendampingan,” tutur Ema.
Dia juga meminta agar jangan hanya pelaku UKM yang didampingi, tetapi tim konsultan juga wajib mendapat pendampingan. Dengan begitu, tim pendamping akan memahami betul soal regulasi kewirausahaan dan bisa mengaplikasikannya dalam proses pendampingan UMKM.
“Jadi, acara ini sekaligus memberikan pengetahuan bagi teman-teman pendamping atau konsultan karena mereka ada di garda terdepan. Pascapelatihan, mereka juga harus terus dipasok dengan pengetahuan agar bisa mengikuti tren usaha yang berkembang saat ini,” ucap Ema.
Program Pahlawan Tumpuan Ekonomi Negeri menghadirkan kegiatan seperti konsultasi bisnis dan pendampingan usaha secara hybrid yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk konsultasi bisnis diikuti oleh 700 wirausaha, dibagi dalam 17 kelompok yang melibatkan 17 konsultan atau pakar di bidangnya. Kegiatan ini terdiri dari sesi konsultasi wirausaha dengan para pakar sesuai dengan masalah bisnis yang dihadapi melalui kegiatan konsultasi online, open consultation (ask me anything) dan juga konsultasi offline.
Sedangkan pendampingan usaha diikuti 2.400 wirausaha di 12 lokasi dengan fokus kepada wirausaha perempuan, pemuda dan desa serta melibatkan 90 pendamping usaha. Kegiatan ini terdiri dari sesi inspirasi usaha, pendampingan intensif secara hybrid, hingga kunjungan tempat usaha.
Program itu diawali dengan Open Call pada Februari 2022, assessment jiwa kewirausahaan yang meliputi motif, sikap, perilaku, pengetahuan dan keterampilan. Tahapan ini berhasil menjaring 3.100 peserta yang akan mengikuti konsultasi bisnis dan pendampingan usaha selama 2 bulan.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
“Pemerintah berupaya menambah jumlah wirausaha dan menaikkan skala pelaku usaha kecil ke usaha menengah agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat,” tegas Siti Azizah. Foto: KemenKopUKM