Wamenparekraf: Investasi Teknologi Penting Cegah Krisis Sektor Parekraf

June 15, 2022
MALADEWA, govnews-idn.com – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakebaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menekankan pentingnya investasi di bidang teknologi mengelola krisis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
 
Wamenparekraf Angela mengatakan itu ketika berbicara mengenai krisis di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Semua perlu memahami konteks krisis itu, karena jenisnya beragam. Mulai dari krisis alam, buatan manusia, ekonomi, politik, terorisme, hingga perubahan iklim.
 
“Dampak dan resiko krisis mengganggu kegiatan pariwisata dan bahkan membuat industri ini mundur selama beberapa tahun. Jadi ketika kita berbicara tentang teknologi apa yang harus kita investasikan untuk meningkatkan ketahanan pariwisata, saya percaya kita harus mulai berinvestasi dalam pencegahan krisis. Karena pencegahan lebih baik dari penyembuhan atau pemulihan ketika krisis itu datang,” ucap Wamenparekraf Angela saat menghadiri “UNWTO Ministerial Roundtable on Tourism Resilience through Innovation and Digitalization in Asia and the Pacific” di CROSSROADS Maldives, Selasa (14/6/2022). 
 
Investasi di bidang teknologi ini dapat berupa sistem peringatan dini terhadap krisis alam di destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif. Selain itu juga perlu pembangunan infrastruktur yang kokoh dan kuat guna mengantisipasi potensi bahaya. “Tentu saja, teknologi platform komunikasi terintegrasi untuk menyebarluaskan informasi secara efektif menghadapi keadaan darurat,” tegas Wamenparekraf.
 
Peserta UNWTO Ministerial Roundtable on Tourism Resilience
 
Menghadapi krisis perubahan iklim, Angela menjelaskan Kemenparekraf telah bekerjasama dengan pelaku industri untuk memperkenalkan teknologi baru. Yakni aplikasi carbon footprint calculator dan offsetting untuk para wisatawan guna mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
 
Program carbon footprint calculator (CFPC) merupakan upaya Kemenparekraf untuk melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan, dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim.
 
“Sehingga _traveler_ bisa memilih untuk bepergian dengan lebih bertanggung jawab saat berkunjung ke Indonesia. Kami juga melakukan investasi teknologi lainnya untuk mengurangi penyebab bencana, seperti energi bersih, transportasi hijau, ekowisata dan pengelolaan sampah,” kata Wamenparekraf.
 
“Hingga saat ini, kami telah berhasil melakukan _on boarding_ 18,5 juta pelaku UMKM ke platform digital. Sehingga mereka dapat memperluas pasar secara lokal, nasional dan internasional. Dan ini penting bagi Indonesia karena UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia dan teknologi dapat membantu mereka dengan efisiensi,” ujar Wamenparekraf.
 
NAMO FITZGERALD
 
“Saya percaya kita harus mulai berinvestasi dalam pencegahan krisis,” ujar Wamenparekraf. Foto: Humas

RELATED POSTS