Nikmati Perjalanan Pribadi ke Luar Angkasa, Tarif Rp790 Miliar

Home / Internasional / Nikmati Perjalanan Pribadi ke Luar Angkasa, Tarif Rp790 Miliar

Nikmati Perjalanan Pribadi ke Luar Angkasa, Tarif Rp790 Miliar

April 11, 2022

FLORIDA, govnews-idn.com – Pekan lalu NASA yang berkolaborasi dengan Space X meluncurkan misi pribadi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk pertama kalinya.

Roket SpaceX Falcon 9 dengan kapsul Crew Dragon Endeavour diluncurkan Jumat (8/4/2022) pada 11:17 (1517 GMT) dari Kennedy Space Center, Florida.

Peluncuran roket Falcon 9. (@spacex)

Perjalanan ke luar angkasa yang dibanderol harga USD55 juta (sekitar Rp790 miliar), selama delapan hari itu, membawa empat anggota kru dari perusahaan rintisan Axiom Space, dengan dikomandani Axiom-1, yang tak lain adalah mantan astronot NASA Michael Lopez-Alegria. Dia terakhir mengunjungi ISS pada 2007. Selama 20 tahun kariernya, dia sudah terbang ke luar angkasa empat kali.

NASA menilai perjalanan empat orang ini merupakan penentu untuk selanjutnya mengkomersialkan wilayah ruang angkasa yang dikenal sebagai “Low Earth Orbit”. Selama ini NASA menyentuh wilayah itu semata-mata kepentingan riset. Bukan perjalanan pribadi.
“Kami mengambil bisnis komersial dari muka bumi dan menempatkannya di luar angkasa,” kata Kepala NASA Bill Nelson sebelum lepas landas seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (9/4/2022) lalu.

Empat orang yang melakukan perjalanan pribadi itu, selain Axiom, ada juga investor real estate Amerika Larry Connor, investor Kanada Mark Pathy, serta mantan pilot pesawat tempur yang juga investor Eytan Stibbe.

Namun begitu, misi Axiom dan kawan-kawan ini bukan sekadar perjalanan wisata. Ternyata mereka juga melakukan penelitian. Di atas ISS, yang mengorbit 250 mil (400 kilometer) di atas permukaan laut, mereka akan melakukan proyek penelitian, termasuk demonstrasi teknologi MIT yang membentuk kawanan robot dan merakit diri menjadi arsitektur ruang angkasa.

Eksperimen lain adalah penggunaan sel induk kanker untuk menumbuhkan tumor mini, kemudian memanfaatkan lingkungan gaya berat mikro yang dipercepat untuk mengidentifikasi perubahan awal pada tumor tersebut, untuk meningkatkan deteksi dini kanker di bumi.

Derek Hassmann, direktur operasi Axiom Space, menyatakan mereka memiliki rencana waktu yang sangat intensif dan berorientasi pada penelitian untuk mereka.

IMS