WAJO, govnews-idn.com – Guna mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan melalui sektor pertanian khususnya komoditas padi, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) memperkuat permodalan koperasi melalui penyaluran dana bergulir. 

 

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menegaskan itu saat kunjungan kerja ke Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (6/10/2022). 

 

Selain melihat manfaat dana bergulir di Kabupaten Wajo,  Supomo juga melakukan panen raya padi di Tomodi, Pattirosompe, Wajo bersama Bupati Wajo Amran Mahmud.

 

Supomo menjelaskan, Koperasi Produsen Mitra Usaha Perkasa mendapat pinjaman modal kerja sebanyak dua kali. Pada 2021 sebesar Rp2 miliar dan tahun 2022 sebesar Rp6 miliar.

 

Koperasi Produsen Mitra Usaha Perkasa menjalankan bisnisnya telah miliki sertifikasi persetujuan sistem Resi Gudang yang diterbitkan Badan pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Kementerian Perdagangan.

 

 

“Hal ini menandakan manajemen koperasi berjalan dengan baik di mana untuk terpilih sebagai pengelola sistem resi gudang harus melalui seleksi yang cukup ketat memenuhi SNI 7331:2007 dan syarat perizinan lain,” kata Supomo.

 

Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, meski luas area tanam padi di Kabupaten Wajo di bawah Kabupaten Bone, tetapi dari sisi produktivitas masih bisa bersaing. Tercatat dari rata-rata produksi tahunan Kabupaten Wajo mencapai 800.000 ton per tahun

 

Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, LPDB-KUMKM, Lazismu serta pelaku koperasi pertanian maka akan semakin meningkatkan potensi dan peluang sektor pertanian.

 

“Kabupaten Wajo memiliki potensi pertanian yang sangat luas. Tentu hal ini menjadi peluang bagi pemerintah dan masyarakat Wajo untuk terus berinovasi mengembangkan sektor pertanian,” pungkas Amran.