JAKARTA, govnews-idn.com – Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., mewakili Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) membuka Rapat Koordinasi Komlek (Rakor Komlek) TNI Tahun 2024, dengan tema “Skomlek TNI siap mewujudkan TNI yang Prima (Profesional, Responsif, Integratif, Modern dan Adaptif) untuk mendukung Indonesia Maju” secara offline dan online di Gedung Gatot Soebroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (6/3/2024).
Dalam amanat Kasum TNI yang dibacakan Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa TNI harus memiliki sistem satu data yang terintegrasi dan terkoneksi dengan semua peralatan yang dimiliki TNI. “Kebijakan Panglima TNI tahun 2024 bidang komunikasi dan elektronika di antaranya membangun dan menyiapkan sistem satu data TNI, membangun sistem komando dan pengendalian satuan TNI terpadu, pembangunan sistem keamanan siber. Serta melaksanakan kerjasama dengan Kemenkominfo dalam rangka peluncuran satelit Republik Indonesia (SATRIA-I),” ungkap Koorsahli Panglima TNI.
Pada kesempatan sama, Askomlek Panglima TNI Marsda TNI Kustono, S.Sos., menyampaikan beberapa penekanan sebagai pedoman bagi peningkatan kinerja bidang Komlek TNI yaitu, “Wujudkan konsep satu data TNI dan Nasional Tactical Data Link yang terintegrasi, Hindari ego sektoral Satuan dan Angkatan, Manfaatkan Teknologi satelit sebagai salah satu alternatif back Bone komunikasi serta penguatan satuan Siber di Mabes TNI dan Angkatan untuk menghadapi ancaman Siber yang semakin beragam dan komplek,” tegas Askomlek Panglima TNI.
Hadir sebagai narasumber pada Rakor Komlek TNI di antaranya Marsma TNI Teguh Darmawan, M.T., (Waaskomlek Kasau) dengan materi “Network centric warfare” dan DR. Yono Reksoprojo, S.T., DIC. dengan materi “Satelit Militer”. Rakor dipandu moderator Kolonel Laut (E) Abdul Aziz, serta hadir para Askomlek OU Angkatan Darat, Laut dan Udara.
#tniprima
#tnipatriotnkri
#nkrihargamati
#tnikuatrakyatbermartabat
Puspen TNI – Fajri Marga Utama
Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman menegaskan TNI harus memiliki sistem satu data yang terintegrasi. Foto: Puspen TNI.