KemenKopUKM dan KPPU Berkolaborasi Wujudkan Iklim Persaingan Usaha Sehat di Pasar Digital

October 6, 2023

JAKARTA, govnews-idn.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki bersama Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Afif Hasbullah berkolaborasi dan menyepakati bersama-sama mewujudkan regulasi yang memungkinkan terciptanya iklim persaingan usaha sehat bagi pelaku UMKM di era transformasi digital.

Menurut MenKopUKM, regulasi saat ini belum cukup kuat mengatur pasar digital. “Untuk itu kita akan bersama-sama mengatur perdagangan online. Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dari sisi kepentingan persaingan pasar kita berharap tercipta iklim yang adil, sementara KPPU bertugas memantau indikasi dan potensi monopoli perdagangan,” kata Teten Masduki saat menerima audiensi KPPU di Kantor KemenKopUKM, Jakarta, Kamis (6/10/2023).

Diungkapkan, kondisi yang ada sampai hari ini, masih saja didapati perlakuan diskriminatif terhadap penjual independen (shadow banning) di platform digital. Seperti misalnya monopoli algoritma yang dapat mengarahkan konsumen kepada produk dari perusahaan pengelola platform maupun perusahaan afiliasinya.

”Perlakuan diskriminatif itu dilakukan dengan menggunakan teknologi khusus sehingga mudah bagi pengelola platform untuk membaca traffic dan perilaku konsumen. Lalu konsumen diarahkan untuk membeli produk mereka sendiri. Di sisi lain pelaku UMKM juga dipaksa memakai jasa pengiriman mereka,” ucapnya.

Untuk itu, diperlukan pengaturan pasar digital agar tercipta ekosistem digital yang lebih adil. Setidaknya ada tiga aspek yang perlu diatur untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.

Pertama, mengenai aturan platform yang perlu dibenahi terkait integrasi platform yang berarti mengatur algoritma data supaya tidak ada penyimpangan. “Jangan sampai platform global tersebut menguat tanpa adanya regulasi yang tepat hingga akhirnya negara tidak bisa mengontrol,” kata Menteri.

Traffic orang yang bermedia sosial harus dibedakan dengan orang yang masuk ke e-commerce. Jika disatukan maka rentan terjadi penyalahgunaan data pribadi. “Data pribadi yang tadinya bukan untuk bisnis dagang, dipakai sebagai market intelegent,” tuturnya.

Penguat Pada Aspek Perdagangan

Kedua, perlunya penguatan pada aspek perdagangan. Yakni melahirkan persaingan usaha yang adil sehingga tidak menimbulkan monopoli pasar. Dan ketiga, pengaturan terkait importasi, dengan memperketat, mengatur dan membatasi arus keluar-masuk barang.

“Barang yang masuk ke Indonesia harus memenuhi standar barang Indonesia dan dari negara asal barang hingga crossborder online, wajib menerapkan harga barang minimum di atas USD100 per unit,” ucap MenKopUKM.

Ketua KPPU M Afif Hasbullah mengatakan, perkembangan e-commerce dan media sosial serta seluruh perangkatnya sangat besar, namun Indonesia ternyata belum mempunyai regulasi yang memayungi perdagangan digital secara terinci.

”Kami sepakat dengan Pak MenKopUKM untuk bersama-sama terlibat penyelesaian strategi nasional transformasi digital,” tukas Afif.

Saat ini regulasi yang ada di KKPU sudah tidak sesuai karena lebih mengatur perdagangan konvensional, sehingga ke depan dimungkinkan dibentuknya Undang-Undang (UU) tentang pasar digital.

”Hari ini kami fokus agar UU pasar digital mulai jadi perhatian dan kemudian juga diharapkan peran kami bisa terlibat,” lanjutnya.

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

Kedua pimpinan bersalaman dan sepakat berkolaborasi mewujudkan regulasi yang memungkinkan terciptanya iklim persaingan usaha sehat bagi pelaku UMKM. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

RELATED POSTS