ACEH, govnews-idn.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempercepat pembangunan ekosistem bagi wirausaha untuk menciptakan struktur ekonomi tangguh dengan semakin banyaknya UMKM naik kelas.
“Kita terus mengupayakan penumbuhan wirausaha berbasis Innovation Driven Enterprises (IDE), bukan lagi Small Business Owner yang muncul karena terpaksa oleh keadaan (necessity entrepreneur) yang tidak memiliki jiwa kewirausahaan,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, secara virtual pada Workshop Pengembangan Kewirausahaan Nasional di Aceh, Selasa (27/9/2022).
Dengan tema “Wirausaha Tumbuh, Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat” itu diikuti 100 pelaku UMKM yang dikurasi PLUT KUMKM Provinsi Aceh dan Universitas Syiah Kuala Aceh.
Saat ini, pemerintah terus perhatian serius mengembangkan kewirausahaan dengan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.
Ini bertujuan memanfaatkan potensi, seperti pembelian produk dalam negeri melalui pemerintah sebesar Rp1.481 triliun dan BUMN sebesar Rp420 triliun serta pemanfaatan potensi nilai ekonomi digital di Indonesia yang mencapai Rp4.531 triliun pada tahun 2030.
“Melalui workshop kali ini, akan diberikan edukasi tentang kewirausahaan dan program atau kegiatan yang mendukung berkembangnya wirausaha di daerah. Selain itu akan diberikan pula afirmasi pengalokasian anggaran onboarding pada e-katalog sebesar 40% untuk pengadaan barang dan jasa yang diarahkan pada produk KUMKM,” jelas Azizah.
Berdasarkan data LKPP per 13 September 2022, untuk E-Katalog Provinsi Aceh telah terdaftar sebanyak 914 penyedia dengan 4.490 produk yang onboarding. Sedangkan transaksi terjadi sebesar Rp725,63 miliar yang merupakan tertinggi nomor 2 dari 34 provinsi setelah DKI Jakarta.
“Saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Aceh karena dengan tingginya transaksi tersebut menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap UMKM,” lanjut Azizah.
Sangat Mudah
Dengan ekosistem kewirausahaan yang kondusif berlandaskan kebijakan yang mendukung kemudahan berusaha, serta adanya berbagai fasilitasi dan insentif, maka saat ini menjadi entrepreneur adalah suatu hal yang sangat mudah.
“Jadilah bagian perubahan untuk Indonesia yang lebih baik dengan menciptakan wirausaha unggul dan berdaya saing dengan usaha yang inovatif dan berkelanjutan. Jangan takut memulai berusaha karena kita harus pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dengan berwirausaha,” ucap Azizah.
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo menambahkan desa harus bisa menjadi pusat penumbuhan ekonomi.
“Penumbuhan ekonomi di desa bisa terwujud dengan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang meliputi sinergi pemerintah daerah, PLUT, BUMDES dan tokoh masyarakat,” utur Samsul.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Aceh Saiful Bahri juga mengatakan, melalui workshop ini diharapkan akan tercipta UMKM yang lebih inovatif.
“Kita sudah harus mengikuti perkembangan zaman dengan memasarkan produk via digital supaya lebih cepat meningkatkan aset yang otomatis akan memulihkan ekonomi dan menyerap tenaga kerja lebih banyak,” tegas Saiful.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
“Saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Aceh karena dengan tingginya transaksi tersebut menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap UMKM,” tutur Azizah. Foto: KemenKopUKM