JAKARTA, govnews-idn.com – Lion Air Group menyatakan operasional pesawat tipe ATR 72-500 dan ATR 72-600 (propeller/ baling-baling) masih merugi, tetapi tetap dioperasikan karena beberapa pertimbangan.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan layanan penerbangan oleh Wings Air yang seluruh armadanya menggunakan tipe ATR 72-500 dan ATR 72-600 (propeller/ baling-baling) mencatatkan rata-rata 200 frekuensi terbang setiap hari.
Operasional tersebut, kata dia, masih mengalami kerugian karena faktor utilisasi (tingkat pemanfaatan) pesawat ATR 72 (propeller/ baling-baling) yang tidak optimal disebabkan melayani daerah-daerah perintis.
Tipe ATR macam ini banyak dioperasikan oleh Wings Air. (@wingsair)
“Selain harga bahan bakar pesawat (aviation turbine fuel/ avtur) lebih mahal dibandingkan harga avtur di bandar udara besar (kota besar),” kata Danang dalam keterangan tertulis yang dirilis Senin (8/8/2022).
Danang mengatakan ada beberapa pertimbangan Wings Air dengan pesawat ATR 72 tetap melayani penerbangan ke daerah-daerah perintis.
Pertama, guna berkontribusi terhadap program pemerintah seiring fase pemulihan perekonomian daerah dan nasional.
Kedua, membantu menciptakan transportasi saling terkoneksi antarkecamatan, antarkabupaten serta antarkabupaten dan kota besar.
Ketiga, mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dan logistik secara cepat, selamat dan aman.
Keempat, pesawat ATR 72 mengakomodir penerbangan langsung (point to point) tepat atau sesuai infrastruktur bandar udara di wilayah-wilayah hingga setingkat kecamatan.
IMS
Meski rugi tetap operasional. Foto: Wings Air