MenkopUKM: Wellness Indonesia Jadi Kekuatan UMKM Masa Depan Lewat G20

November 15, 2022

BALI, govnews-idn.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkapkan permintaan dunia, khususnya negara-negara maju terhadap produk wellness terus bertumbuh. Indonesia memiliki kekayaan biodiversity beraneka ragam yang bisa menjadi sumber dari produk-produk tersebut.

“Indonesia juga memiliki tradisi wellness berbasis Bali dan Jawa. Ini menjadi satu kekuatan ekonomi kita ke depan, terutama UMKM. Momentumnya melalui ajang G20 di Bali,” kata MenkopUKM Teten Masduki pada Future Wellness Tradition (Local Wisdom for Global Sustainability) di Bali Collection, kawasan ITDC, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11/2022).

MenkopUKM melihat ke depan, wellness akan menjadi produk unggulan UMKM Indonesia. “Ini keunggulan ekonomi kita yang mempunyai nilai komparatif luar biasa,” tegas Teten Masduki.

MenkopUKM berharap pelaku wellness terus melakukan riset dan pengembangan produknya. Salah satu yang industrinya sudah berkembang adalah obat-obatan herbal. “Produk yang berbasis minyak atsiri untuk aroma terapi juga sudah berkembang luar biasa,” lanjut menteri.

Maka, pelaku wellness harus menyiapkan produk yang diproduksi secara benar, higienis dan memiliki standardisasi tinggi. “Karena, jika masuk ke pasar luar negeri harus ada standardisasi tertentu. Kita jangan hanya bermain di pasar lokal,” terang MenkopUKM.

Oleh karena itu, dia menyambut baik hadirnya narasi Wellness Indonesia pada Future SME Village yang menggambarkan krusialnya peran pengembangan potensi UMKM wellness sebagai salah satu elemen UMKM masa depan Indonesia.

“Masa depan kita bukan lagi membangun rumah sakit, melainkan rumah sehat.”

MenkopUKM pun menyambut baik inisiatif Indonesia Wellness Institute (IWI) dan Smesco Indonesia menggelar Future Wellness Tradition yang turut menjadi side event G20 untuk mengoptimalkan potensi besar pada produk wellness Indonesia.

“Wellness menjadi salah satu keunggulan lokal Indonesia, bukan hanya karena komoditas dengan bahan baku yang melimpah, tetapi juga narasi tradisi budaya yang kuat dan harus didukung bersama,” lanjut menteri.

Fakta bahwa setidaknya 10% PDB global merupakan sektor kesehatan. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyebutkan, pada 2030 total populasi global yang terdampak penyakit kronik, akibat gaya hidup tidak sehat akan bertumbuh 70%.

“Menariknya, Indonesia memiliki satu keunggulan domestik yang dapat menjadi bagian dari solusi atas permasalahan tersebut yaitu, wellness,” tutur MenkopUKM.

Rempah-rempah yang menghasilkan aroma terapi

Menteri pernah berdiskusi dengan beberapa pelaku wellness. Dia memahami bahwa Indonesia memiliki begitu banyak narasi wellness yang dapat dieksplorasi. Contohnya, Jawa Wellness dan Bali Wellness.

“Beberapa waktu lalu di Tawangmangu, Solo, saya mempraktekkan Beksan dan saya merasakan sekali manfaatnya,” aku MenkopUKM menceritakan pengalamannya.

Aktivitas dan program fisik seperti Beksan merupakan bagian subsektor dari industri wellness global dengan nilai setidaknya USD828 miliar atau lebih dari Rp12.000 triliun.

Aspek perawatan tubuh, kecantikan, hingga anti-aging, merupakan bidang wellness dengan porsi terbesar yang tercatat 2021. Menurut Global Wellness Institute mencapai USD1.083 miliar atau sekitar Rp16.000 triliun.

 “Sektor ini mulai banyak diramaikan pelaku brand lokal,” tegas MenkopUKM.

Produk pangan sehat, organik, nutrisi tinggi dan penurun berat badan, menempati sektor ketiga dengan porsi terbesar. Nilai global mencapai USD702 miliar atau lebih dari Rp10.000 triliun.

Di Indonesia, para pelaku organik terus bertumbuh. Misalnya saja telah berkembang brand lokal yang semakin populer yakni Javara, Lewi’s Organic dan lain-lain. “Fakta-fakta tersebut menjadi justifikasi krusial untuk mempersiapkan UMKM masa depan Indonesia yang bergerak di sektor wellness,” tandas MenkopUKM.

Pada 1 November 2022 Presiden RI Joko Widodo menandatangani PP Nomor 41 Tahun 2022 yang menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur bergerak di aspek kesehatan dan pariwisata. “Saya melihat industri wellness Indonesia memiliki posisi tawar kuat untuk dapat mengoptimalkan KEK Sanur ini dengan baik,”  MenkopUKM merinci.

Dia bersepakat, dengan mengoptimalkan KEK Sanur yang dikelola Injourney, maka akan mampu menghadirkan jasa dan pengalaman tradisi wellness yang terhubung dengan ekosistem layanan kesehatan di KEK Sanur.

Terlebih lagi, ada Deklarasi Bali yang berisi visi pengembangan wellness Indonesia dan dunia yang dikemas dalam Sepuluh Prinsip. Meliputi visi wellness, pendekatan holistik, konektivitas desa-kota dan komitmen mendorong konsep sustainability di berbagai aspek.

“Saya berharap itu dapat terus mendorong UMKM pelaku wellness Indonesia untuk terus bertumbuh dan mendunia.”

Gaya Hidup Berkualitas

Ketua Umum IWI Paulus Mintarga menjelaskan, wellness merupakan gaya hidup manusia yang berkualitas dengan enam dimensi. “Karena, 71% tingkat kematian di dunia disebabkan penyakit kronis yang sebenarnya itu bisa dicegah,” imbuh Paulus seraya menyebutkan belanja kesehatan dunia mencapai 10% dari GDP dunia.

MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN

“Saya berharap itu dapat mendorong UMKM pelaku wellness Indonesia untuk terus bertumbuh dan mendunia.” Foto: KemenKopUKM

Artikel ini sudah terbit di jurnal-ina.com

RELATED POSTS