KemenKopUKM Hadirkan UMKM Masa Depan Pada Perayaan Hari UMKM Nasional 2023 di Surakarta

June 14, 2023

SURAKARTA, govnews-idn.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) siap menghadirkan model UMKM masa depan di perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 pada 12 Agustus di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Surakarta dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Hari UMKM Nasional, mengingat keterlibatan aktif UMKM yang sangat besar pada setiap kegiatan pemerintah di Surakarta.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, perayaan Hari UMKM Nasional momen penting, karena kontribusi UMKM terhadap negara begitu besar. Sepanjang tahun 2022, UMKM telah menyumbang PDB sebesar 60%. UMKM jugalah yang menyediakan lapangan kerja hingga 97%.

“Di saat pandemi, UMKM pun menjadi penopang ekonomi negara di mana UMKM juga sendiri mengalami keterpurukan. Namun tetap bisa bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada,” ungkapnya pada konferensi pers launching Perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 yang mengangkat tema ‘Transformasi UMKM Masa Depan,’ di kantor Walikota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023).

Peran UMKM yang begitu penting mendorong KemenKopUKM untuk mewujudkan UMKM yang lebih dekat dengan teknologi dan digitalisasi serta mampu memanfaatkan kreativitas untuk menghadapi tantangan di masa depan.

MenKopUKM menegaskan, beberapa hal yang perlu dilakukan mempersiapkan UMKM Masa Depan yang inovatif dan berbasis teknologi, seperti mendorong UMKM Onboarding Digital, serta pemanfaatan e-commerce sebagai media pemasaran.

Tercatat hingga Desember 2022 UMKM yang telah Onboarding Digital sebanyak 3,1 juta UMKM merupakan hasil kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan 26 Kementerian/Lembaga UMKM.

“Tak hanya itu, upaya selanjutnya mengembangkan UMKM ke arah teknologi yang lebih maju melakukan inovasi perluasan akses permodalan dengan skema KUR Klaster berbasis rantai pasok dengan memberikan pembiayaan KUR kepada kelompok usaha dengan plafon hingga Rp 500 juta per orang,” jelasnya.

Kemudian perluasan kemitraan UMKM dengan Usaha Besar/BUMN untuk mendorong industrialisasi berbasis bahan baku lokal serta menjadi penggerak ekonomi dalam rantai nilai global (Global Value Chain). Sebagaimana hasil monitoring dan evaluasi kemitraan strategis antara UKM dengan BUMN data per triwulan I Tahun 2023 telah tercapai kemitraan sebesar 5.022 UMKM dengan nilai kerjasama sebesar Rp4,9 triliun.

“Namun memang jumlahnya masih kecil atau sekitar 7% UMKM yang telah masuk ke rantai pasok industri atau bermitra dengan usaha besar. Kami punya target, supaya jumlah ini terus diperbesar,” kata Teten.

KemenKopUKM katanya, juga berupaya membuka akses pembiayaan kepada UMKM. Mengingat porsi kredit perbankan terhadap sektor mikro ini masih rendah yaitu sebesar 21% dibanding negara lain yang cukup jauh.

“Presiden Jokowi menargetkan paling tidak target perbankan bisa menyalurkan kredit ke UMKM itu sampai 30%. Hal ini yang perlu diupayakan. Kalau UMKM dipaksa harus menggunakan jaminan jelas UMKM tak punya aset. Maka perbankan diimbau mengadopsi pendekatan credit scoring yang jauh lebih efektif, jangan kalah dengan fintech. Credit scoring bagus untuk meminimalisir moral hazard,” tegas Menteri Teten.

UMKM di masa depan nantinya harus mampu menghasilkan produk berkualitas terstandardisasi yang memperhatikan inovasi, desain, pengemasan produk, hingga kontinuitas produksinya. Pelaku UMKM harus memiliki sikap yang terbuka terhadap perbaikan kualitas produknya agar berdaya saing di pasar lokal, domestik, ataupun luar negeri.

Kolaborasi Kota Surakarta

Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Surakarta kata Menteri, menjadi wujud apresiasi terhadap kota yang memiliki keberagaman budaya yang kaya dan memiliki semangat kolaboratif tinggi. UMKM di Kota Surakarta telah terbukti mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan menghadirkan inovasi yang kreatif dalam produk dan layanan mereka.

Pada 2022 PDB Kota Surakarta tumbuh sebesar 6,25%. Di mana angka ini mengalami tren yang positif sejak 2020 yang didominasi pada industri Penyediaan Makan dan Minum yaitu sebesar 43,62%, di mana pelakunya adalah UMKM.

“Kota Surakarta menjadi pusat ekosistem digital dengan meningkatkan kolaborasi dan kreativitas,” terang MenKopUKM.

Tercatat wadah-wadah kolaborasi seperti Solo Creative Hub, Solo Techno Park, Hetero Space dan Lokananta Records merupakan sedikit dari wadah kolaborasi para komunitas dan UMKM di Kota Surakarta.

MenKopUKM menekankan, kolaborasi yang kuat antara pelaku UMKM, pemerintah, komunitas dan lembaga pendidikan akan menciptakan ekosistem yang menggairahkan bagi pertumbuhan UMKM.

“Saya berharap upaya ini terus berlanjut. Dan dalam rangka memperkuat UMKM di Kota Surakarta dan di seluruh negeri, saya mengajak seluruh Kementerian/Lembaga, Dinas Koperasi dan UKM, BUMN, Usaha Besar, UMKM, ABDSI dan Asosiasi Pembina UMKM lainnya untuk berpartisipasi pada Hari UMKM Nasional pada 12 Agustus 2023,” urai Teten Masduki.

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menuturkan, pascapandemi Covid-19, Surakarta aktif menggelar berbagai kegiatan untuk membangkitkan UMKM dari masa terpuruk.

“Setiap weekend Surakarta tak pernah putus event sampai Agustus. Kami juga memberikan berbagai fasilitas kepada UMKM mulai dari pendampingan, perizinan, NIB (Nomor Induk Bersama), sertifikasi halal dan lainnya. Saya juga setuju, sesuai arahan MenKopUKM, supaya ke depannya bukan hanya UMKM sektor food and beverage (FnB) saja, tetapi juga ke sektor yang lain,” tuturnya.

Perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 di Surakarta, rencananya akan diselenggarakan di Lapangan Pamedan Mangkunegara, mulai 10-13 Agustus 2023. Puncaknya Hari UMKM Nasional akan digelar pada Sabtu, 12 Agustus 2023. Kegiatan juga akan melibatkan ratusan UMKM yang ada di berbagai daerah, serta partisipasi UMKM dari berbagai Kementerian/Lembaga (K/L/).

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

“Kota Surakarta menjadi pusat ekosistem digital dengan meningkatkan kolaborasi dan kreativitas,” terang MenKopUKM. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-idn.com

RELATED POSTS