KemenKopUKM Gandeng SIPPO Kembangkan Ekspor ke Eropa

September 27, 2022
BANDUNG, govnews-idn.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) gandeng Swiss Import Promotion Program (SIPPO) untuk pengembangan ekspor UKM ke Swiss dan negara Eropa lainnya seiring dengan kick off kerjasama Indonesia-Swiss.
 
Deputi Bidang UKM KemenKopUKM mengadakan pertemuan berjudul “Pengembangan ekspor UKM: Strategi Menembus Pasar Swiss dan Eropa untuk Produk Natural Ingredients” yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat dan diselenggarakan secara hybrid beberapa hari lalu.
 
“Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UKM Indonesia, di pasar global, khususnya di Swiss dan wilayah Eropa lainnya. Serta membantu UKM memenuhi permintaan pasar dunia terhadap produk natural ingredients yang saat ini menjadi sektor unggulan Indonesia. Sekaligus persiapan untuk UMKM bertemu dengan pembeli global yang akan dilaksanakan tahun 2023,” kata Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman.
 
Pertemuan ini diikuti lebih dari 30 UKM binaan di sektor natural ingredients yang hadir secara fisik terdiri dari perusahaan kategori turunan kelapa, cokelat, kayu manis, lada dan pala.
 
Hadir pada pertemuan ini secara daring maupun luring, Duta Besar RI di Swiss Muliaman Hadad, Atase Perdagangan RI di Jenewa Danang, Head of SECO Philipp Orga, SIPPO Head of Operation Monika Geissberger, Wakil Ketua Kadin Komite Bilateral Swiss Debora, Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat Tatang Suryana.
 
Sementara itu, Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Fixy menyampaikan bahwa pengembangan market intelligence merupakan komponen penting dalam upaya peningkatan daya saing UKM saat ini, khususnya untuk masuk pasar global. 
 
“Memperkuat Kapabilitas UKM”
 
“Dengan pengembangan market intelligence dalam perluasan akses pasar produk UKM Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu alat memperkuat kapabilitas UKM Indonesia sehingga terjadi peningkatan pengetahuan terkait persyaratan pasar, tren pasar dan regulasi untuk masuk pasar Swiss dan Eropa pada umumnya,” urai Fixy.
 
SIPPO Head of Operation Monika Geissberger mengatakan SIPPO bekerja di 11 negara dan mencakup 6 sektor perdagangan kategori. Dia juga menyatakan Indonesia merupakan mitra penting dalam hubungan perdagangan bilateral, khususnya dengan Swiss. 
 
SIPPO memberdayakan BSO dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM dengan memberikan peningkatan kapasitas layanan teknis agar BSO untuk bisa memberikan pelayanan mengakses pasar yang mumpuni. Komitmen bersama ini memungkinkan terfasilitasnya UKM untuk mengakses pasar Eropa secara umum, dan Swiss khususnya. 
 
“Perluasan akses pasar merupakan salah satu tantangan dan dukungan dari BSO adalah salah satu inisiatif kerjasama yang dilakukan bersama-sama antara Indonesia dengan SIPPO,” tutur Monika. 
 
SIPPO merupakan organisasi independen internasional yang memiliki mandat dari Kementerian Koordinator Perekonomian Swiss (SECO) dalam kerangka kerjasama pembangunan ekonomi. Tujuan program SIPPO adalah untuk memperkuat dan mempermudah integrasi negara berkembang masuk perdagangan dunia.
 
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
 
Fixy menyampaikan pengembangan market intelligence merupakan komponen penting. Foto: KemenKopUKM

RELATED POSTS