JAKARTA, govnews-idn.com – Pekan lalu Panja Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN Erick Thohir sepakat untuk menyelamatkan PT Garuda Indonesia. Salah satunya adalah Panja menyetujui rencana pemberian penyertaan modal negara (PMN) yang mengambil APBN senilai Rp7,5 triliun dari pemerintah untuk Garuda Indonesia pada tahun anggaran 2022. Namun, PMN tersebut akan dicairkan jika Garuda mencapai kesepakatan damai dengan kreditur dalam PKPU.
Menteri BUMN Erick Thohir pun menyampaikan apresiasi atas dukungan Panja Komisi VI terkait penyelamatan Garuda Indonesia. Menurut dia, dukungan politik dari DPR sangat penting bagi Kementerian BUMN dalam menyehatkan kembali kinerja Garuda Indonesia.
Penyerahan rekomendasi Panja DPR terkait Garuda Indonesia kepada Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta akhir pekan lalu. ( Dok. Kementerian BUMN )
Sejumlah langkah strategis disepakati untuk menyelamatkan Garuda Indonesia agar dapat beroperasi kembali. Meski begitu proses penyelamatan Garuda Indonesia masih butuh waktu panjang. Inilah timeline-nya:
– Pada 17 Mei 2022 rapat kreditur akan dilakukan untuk membahas rencana dan voting perdamaian.
– Juli 2022, estimasi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Garuda Indonesia yang membahas mengenai pengesahan laporan keuangan, implementasi composition plan PKPU, dan rencana right issue konversi (non- Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD) dan right issue US$527 juta atau setara Rp7,5 triliun (kurs Rp 14.300) pemerintah (HMETD).
– September 2022, pelaksanaan right issue pertama dilakukan. Pada kesempatan ini, dana baru pemerintah dan kreditur akan mendilusi kepemilikan pemegang saham eksisting.
– Oktober 2022, agendanya perihal estimasi Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia. Pembahasannya antara lain mengenai masuknya pemegang saham baru (investor strategis).
– November sampai Desember 2022, dilakukan right issue tahap dua. “Investor baru akan mendilusi kepemilikan pemegang saham post right issue 1,” bunyi Laporan Pelaksanaan Panja Penyelamatan Garuda Komisi VI DPR RI.
IMS
Penyertaan Modal Pemerintah Rp 7,5 triliun diharapkan bisa membuat Garuda Indonesia terbang lebih tinggi. Foto: shutterstock.