JAKARTA, govnews-idn.com – Pada APEC SME Working Group (SMEWG) Meeting ke-54 pada 7-8 September 2022 di Phuket, Thailand, Pemerintah RI melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) angkat isu percepatan transformasi digital dan peningkatan akses pembiayaan bagi UMKM.
Ketua Delegasi Luhur Pradjarto yang juga Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Hubungan Antar Lembaga (SAM-HAL) di Jakarta, Selasa (13/9/2022), mengatakan KemenKopUKM merupakan focal Point pada APEC SME Working Group Indonesia.
“Indonesia berkomitmen mendorong penyediaan akses pembiayaan bagi UMKM serta percepatan transformasi UMKM di Indonesia maupun di kawasan,” ucap Luhur.
Pertemuan itu dilaksanakan sebagai bagian dari Asia Pacific Economic Cooperation SME Ministerial Meeting (APEC SME MM) ke-28 di Phuket, Thailand pada 9-10 September 2022.
Luhur Pradjarto menyampaikan pandangan melalui paper berjudul “Promoting MSME Access to Finance Through Financial Technologies”. Sedangkan tema berjudul “Indonesia’s support to accelerate MSMEs’ transformation” disampaikan secara virtual Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya.
“Kolaborasi antar stakeholder, mulai dari kementerian, lembaga, asosiasi, hingga swasta dan usaha besar terus didorong untuk mendukung pemulihan ekonomi UMKM setelah pandemi,” kata Luhur.
Dia menilai sangat penting koordinasi dan sinergi antar wilayah baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mendorong UMKM agar tidak hanya dapat bertahan di masa pandemi. Tetapi juga bangkit, tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman serta tuntutan pasar.
Indonesia juga menyoroti pentingnya dukungan ekosistem finansial bagi UMKM. “Kami melihat peran penting pemangku kepentingan mendorong ekosistem pembiayaan bagi UMKM di ekonomi APEC guna meningkatkan akses terhadap pembiayaan bagi UMKM,” tegasnya.
Indonesia kata dia juga terus mendorong agar UMKM memanfaatkan kehadiran teknologi digital yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan akses pembiayaan dan literasi keuangan bagi UMKM. “Kami yakin, digitalisasi akan meningkatkan kapasitas UMKM dan memperluas akses mereka kepada lembaga pembiayaan termasuk sistem pembiayaan digital,” urai Luhur.
Sebagai tuan rumah APEC Tahun 2022, Thailand mengusung tema “Open, Connect and Balanced” dalam keketuaannya dengan berfokus pada konsep Bio-Circular-Green Economy (BGC Economy). Selaras dengan tema itu, topik fokus diskusi pada pertemuan tingkat Menteri adalah mengenai “Inclusive recovery of APEC MSMEs through Bio-Circular-Green Economy (BCG) and High impact ecosystem”.
Ada empat topik utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu, Mempercepat Adopsi BCG, Transformasi Digital yang Inklusif, Bentuk Pembiayaan UMKM dan Restrukturisasi Utang dan Penyesuaian Lanskap Pasar yang Berkembang, Kebijakan Berdampak Tinggi.
Pada pertemuan APEC SME MM ke-28, Ministerial Statement belum mencapai konsensus. Sebagai hasilnya dikeluarkan Chair Statement yang memuat komitmen para menteri yang membidangi UKM di kawasan APEC terhadap hal-hal yang disepakati bersama untuk mengembangkan UMKM dan memastikan bahwa UMKM mendapat dukungan untuk terintegrasi dengan pasar global.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
Luhur Pradjarto pada pertemuan APEC SME MM ke-28 di Phuket, Thailand. Foto: KemenKopUKM