IATA: Perang Ukraina Menimbulkan Tantangan Baru bagi Maskapai

March 14, 2022
JAKARTA, govnews-idn.com – International Air Transport Association (IATA) menyatakan perang Ukraina dan kenaikan biaya bahan bakar akan menambah tekanan pada maskapai penerbangan, padahal baru saja pulih dari Covid-19.
 
Pernyataan itu disampaikan ketika IATA merilis data lalu lintas untuk Januari 2022 di mana menunjukkan  bahwa perjalanan udara mulai pulih, meskipun menghadapi  Omicron.
 
Pada Januari 2022, total permintaan perjalanan udara diukur dalam revenue passenger kilometers (RPKs)  naik 82,3% dibandingkan Januari 2021, meskipun turun 4,9% dibandingkan Desember 2021. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan, permintaan perjalanan pada Januari 2022 masih turun hampir 50% dibandingkan dengan bulan sebelum krisis pada Januari 2019.
 
Invasi Rusia ke Ukraina, sebagaimana ditulis aerotime, yang telah menyebabkan sanksi termasuk penutupan wilayah udara, ditambah harga minyak yang meroket, merupakan tantangan baru bagi maskapai penerbangan, saat mereka pulih dari pandemi.
 
 
Angkutan kargo juga terpengaruh. Foto: @uplogistics
 

“Angka Januari tidak termasuk dampak dari konflik Rusia-Ukraina yang dimulai pada akhir Februari. Sanksi yang dihasilkan dan penutupan wilayah udara diperkirakan akan berdampak negatif pada perjalanan, terutama di antara negara-negara tetangga,” kata IATA.

IATA menambahkan permintaan kargo terus tumbuh pada Januari 2022, meskipun lebih lambat dibanding Desember 2021, kata IATA dalam siaran pers terpisah.

Permintaan global, diukur dalam kargo ton-kilometer (CTK), naik 2,7% YoY. Pada Desember 2021, pertumbuhan mencapai 9,3%.
Perang di Ukraina diperkirakan akan berdampak pada kargo juga, meskipun kargo yang dibawa ke, dari dan di dalam Rusia hanya menyumbang 0,6% dari kargo udara global pada tahun 2021. Namun, ada beberapa operator kargo khusus yang terdaftar di Rusia, seperti Volga-Dnepr.

IMS

Kenaikan harga bahan bakar mempengaruhi maskapai dunia. (Ilustrasi: shutterstock.com)

RELATED POSTS