JAKARTA, govnews-idn.com – Maskapai China Eastern Airlines (CEA) untuk sementara menghentikan penerbangan armada Boeing 737-800 miliknya, setelah salah satu pesawatnya jatuh di pegunungan Guangxi, China bagian selatan.
Pernyataan resmi maskapai itu menyebutkan sambil mengumpulkan lebih banyak informasi terkait kecelakaan itu, maka semua pesawat jenis 737-800 milik maskapai itu “dikandangkan” dulu.
China Eastern Airlines mengoperasikan armada modern lebih dari 730 pesawat, yang merupakan salah satu armada termuda di maskapai besar di seluruh dunia. Dari total armada ini, sekitar 109 unit adalah Boeing 737-800. Bisa dibayangkan manakala armada sebanyak itu dikandangkan. Barang tentu operasional CEA terganggu.
Boeing dan Airbus yang dioperasikan CEA. (Ilustrasi ceafanpage)
Keputusan itu diambil setelah pesawat komersial Boeing 737-800 milik China Eastern Airlines Corp yang membawa 132 orang, 123 penumpang dan sembilan awak, jatuh di wilayah China bagian selatan, Senin (21/3/2022) sore waktu setempat.
China Eastern Airlines mengkonfirmasi kecelakaan itu dan jumlah orang di dalamnya melalui pernyataan di Weibo, Twitter versi China. Maskapai itu mengatakan sedang mengirim pekerja ke lokasi kecelakaan dan telah membuka hotline untuk anggota keluarga.
Pesawat, yang dikabarkan telah berusia sekitar tujuh tahun, diketahui terbang dengan mantap sebelum secara tiba-tiba kehilangan ketinggian sekitar pukul 14:20, berdasarkan data penerbangan.
Lokasi jatuhnya Boeing 737-800 CEA. (cea_fanpage)
Menurut Flightradar24, pesawat Boeing 737-800, jatuh sekitar satu jam setelah terbang. Data dari pelacak penerbangan menunjukkan bahwa pesawat itu terbang sekitar 30.000 kaki ketika tiba-tiba kehilangan ketinggian.
Meski demikian, media pemerintah termasuk Xinhua News Agency masih belum memberikan laporan baru terkait jumlah korban.
China Eastern memiliki dua hub inti domestik di Beijing dan Shanghai dengan empat bandara, dan hub regional di Xi’an, Kunming dan kota-kota lain. Lingkup bisnis di China mencakup semua bandara di kotamadya dan ibu kota provinsi serta bandara dengan omset di atas 10 juta penumpang.
Saat ini, CEA mengoperasikan 111 cabang domestik dan luar negeri di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, CEA telah berturut-turut meluncurkan rute baru di sepanjang Belt and Road, memainkan peran positif dalam membangun Jalur Sutra di udara.
IMS
Boeing 737-800 yang dioperasikan CEA. Foto: CEA