MenKopUKM: Inacraft Jadi Media Strategis Pengembangan Produk Kriya Nasional

October 2, 2024
masduki117

JAKARTA, govnews-idn.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengapresiasi pameran produk UMKM Inacraft 2024 yang telah menjadi wadah strategis untuk menciptakan kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam upaya pengembangan inovasi produk UMKM, khususnya kriya.

“Inacraft ini tidak ada tandingannya, dari sini ada potensi ekonomi yang harus dikembangkan lebih besar supaya UMKM kita bisa menguasai dan kompetitif di pasar global,” kata MenKopUKM saat membuka acara Pameran Inacraft on October Vol 3 bertema Youthpreneurs, Make it at Market di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (2/10/2024).

Inacraft yang diinisiasi Association of Exporters and Producers of Indonesian Handicraft (Asephi) menjadi ajang utama untuk memasarkan produk kriya nasional dan produk UMKM lainnya.

Teten Masduki menuturkan, sektor kriya termasuk dalam tiga subsektor unggulan ekonomi kreatif Indonesia dengan kontribusi 15% terhadap PDB nasional. Untuk itu sektor ini menjadi salah satu sektor utama penopang PDB yang perlu untuk terus dikembangkan.

Pada semester I 2024 nilai ekspor ekonomi kreatif nasional tembus USD12,36 miliar atau setara Rp197,8 triliun. Nilai ini naik 4,46%dibandingkan semester I 2023. Adapun, ekspor kriya termasuk sebagai salah satu komoditas yang mendominasi dengan nilai USD4.755,79 juta.

“Peluang sektor kriya Indonesia ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di industri perabot, tetapi juga akan memberikan kontribusi nyata terhadap upaya global untuk mengurangi penggunaan plastik,” tutur Menteri.

Teten juga mengapresiasi upaya Asephi yang mewadahi dan memfasilitasi para pengusaha muda untuk terlibat aktif di pameran Inacraft tersebut. Hal ini dapat menjadi poin penting dalam upaya menumbuhkan semangat entrepeneur muda yang inovatif dan berdaya saing. Ini juga sejalan dengan program KemenKopUKM untuk meningkatkan rasio kewirausahaan dari kalangan millenial ke level ideal sebesar 4% di mana saat ini baru mencapai 3,46%.

Menjadi 4%”

“Kita punya agenda menaikkan rasio kewirausahaan menjadi 4% untuk menjadi negara maju. Saat ini kesadaran dan minat dari kalangan generasi muda untuk berbisnis terus mengalami pertumbuhan,” tegasnya.

Bahkan, saat ini kecenderungan anak muda untuk berbisnis dengan konsep ramah lingkungan terus meningkat. Hal ini dapat menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru. “Mari kita manfaatkan momentum ini (Pameran Inacraft) untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk UMKM kita di pasar global,” papar Menteri.

Ketua Umum Asephi Muchsin Ridjan menjelaskan pameran Inacraft yang digelar tahun ini menargetkan 100.000 pengunjung dengan diikuti oleh 1.000 peserta yang mengisi 935 stand atau booth. Ditargetkan transaksi untuk ritel sebesar Rp50 miliar dan kontrak dagang minimal Rp5 miliar.

“Inacraft ini bukan sekadar jual beli B to C atau B to B tetapi menjadi pementas ekonomi kreatif yang diharapkan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi ke depan,” tukas Muchsin.

Terkait fasilitasi pelaku usaha muda, Asephi telah mengikutsertakan 25% dari total peserta dalam pameran itu. Bahkan beberapa di antara pelaku usaha muda diberikan insentif berupa peniadaan biaya untuk mengikuti pameran. Diharapkan upaya ini dapat mendorong semangat entrepeneur dari kalangan muda dan mampu mendorong produk UMKM berbasis inovasi lebih berkembang.

“Ini menjadi satu bukti bahwa kita memberikan kesempatan anak muda untuk bangkit. Melalui Inacraft ini kami memberikan kesempatan kepada mereka untuk lebih maju lagi,” harap Muchsin.

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

Teten Masduki sedang berbincang dengan penanggungjawab pameran di satu stan tersedia untuk kerajinan tenun. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah terbit di jurnal-ina.com

RELATED POSTS