KemenKopUKM Bersama LKPP dan Hippindo Gelar Inabuyer B2B2G

May 15, 2024
inabuyer1

JAKARTA, govnews-idn.com – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan Himpinan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) kembali berkolaborasi menyelenggarakan pameran Inabuyer B2B2G 2024 yang diharapkan mampu memperluas rantai pasok bisnis UMKM untuk memperkuat ekonomi dalam negeri.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyambut baik kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, LKPP dan Hippindo menyelenggarakan Inabuyer B2B2G 2024. Dikatakan, penguatan rantai pasok merupakan elemen krusial dalam ekosistem bisnis UMKM. Dalam mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kolaborasi antara Pemerintah, BUMN, swasta, dan asosiasi baik di dalam maupun luar negeri.

“Kolaborasi ini merupakan kesempatan emas bagi UMKM untuk berinteraksi dan berjejaring dengan banyak buyer dan entitas bisnis yang mencari produk berkualitas tinggi dari Indonesia,” ucapnya memberi sambutan melalui video, Rabu (15/5/2024).

Berdasarkan data World Economic Outlook IMF, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai 5,0%. Namun, hanya 6,3% UMKM yang terlibat dirantai nilai global. Maka, kata Teten Masduki, diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha dan memperluas akses pasar melalui pendampingan yang komperhensif.

“Dengan dukungan alokasi belanja barang dan jasa Pemerintah, BUMN, serta sektor ritel lainnya, maka UMKM harus mampu bersaing menjadi pemasok utama perekonomian nasional,” ujarnya.

Pihaknya optimistis ajang Inabuyer B2B2G 2024 akan menjadi katalis untuk transaksi yang berdampak pembangunan kemitraan jangka panjang, serta mendorong inovasi dan kemajuan ekonomi. “Semoga para pelaku usaha di Tanah Air, dapat memanfaatkan momen ini untuk memperluas pasar, menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

Target Transaksi

Ketua Hippindo Budihardjo Iduansyah, mengatakan pihaknya bersama KemenKopUKM dan LKPP berkomitmen nyata untuk membuka akses rantai pasok bagi bisnis UMKM. Inabuyer menjadi salah satu cara pemerintah dan swasta agar rantai pasok industri bagi UMKM terwujud.

Inisiatif ini memungkinkan para buyer atau offtaker untuk mempersingkat waktu proses pengadaan menemukan produsen atau supplier yang berkualitas.

“Hippindo memiliki lima rantai tangan yang menjadi prinsip. Di kegiatan Inabuyer ini, kami mengimplementasi kelima prinsip tersebut. Pertama adalah rantai pasok. Rantai kedua, menghadirkan supplier mulai dari Sarinah, perusahaan ritel dan lainnya,” terangnya.

Kemudian rantai ketiga, kata adalah pemerintah. Di event Inabuyer ini, seluruh stakeholder berkumpul dan saling mendukung. “Lalu, rantai keempat adalah Sumber Daya Manusia (SDM) di mana penyelenggaraan tahun ini, kami menambah kerjasama dengan pemerintah, yakni bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam pengembangan SDM UMKM,” tuturnya.

Terakhir, rantai kelima adalah peritel yang memiliki tanggung jawab dari hulu ke hilir penjualan secara offline maulun online.

Untuk itu, Budihardjo optimistis, penyelenggaraan Inabuyer B2B2G 2024 mencapai nilai transaksi dari tahun lalu sebesar Rp1,03 triliun. “Tahun ini diharapkan transaksi kebih dari Rp1 triliun. Pada pre-business matching pada 6 Mei 2024, telah mencapai transaksi sebesar Rp161 miliar dari 42 buyer yang berpartisipasi,” lanjutnya.

Sekretaris Utama LKPP Iwan Herniwan mendukung semangat kolaborasi mewujudkan pasar terintegrasi. LKPP pun terus melakukan transformasi regulasi, khususnya untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Transformasi regulasi pengadaan barang jasa pemerintah memasuki era baru, dari Perpres menuju RUU Pengadaan Barang Jasa. Mohon dukungannya, melalui transformasi ini, pemerintah semakin memperkuat pasar pengadaan barang jasa yang terbuka luas bagi pasar UMKM,” sebutnya.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD4,47 miliar pada Maret 2024. Bahkan perekonomian Indonesia pun belum pernah turun dari 5%.

“Indikator ekonomi itu menjadi momentum yang tepat bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat rantai pasok. Salah satunya melalui event Inabuyer,” papar dia.

Mulia Ginting – Erwin Tambunan

Suasana pameran Inabuyer B2B2G 2024 yang diselenggarakan KemenKopUKM, LKPP dan Hippindo di Gedung Smesco Indonesia. Foto: KemenKopUKM.

Artikel ini sudah diterbitkan di jurnal-ina.com

RELATED POSTS