LOMBOK, govnews-idn-com – Bandara Internasional Lombok membuktikan layak didarati pesawat kargo “Jumbo” Boeing 777 Freighter. Selama Rabu dan Jumat lima B777F milik Qatar Cargo beruntun mendarat di bandara itu dalam rangka mengirim logistik MotoGP.
Pada Jumat (11/3/2022) dini hari ( sekitar 3.10 WITA) mendarat Qatar Cargo keempat QR 8872. Kemudian yang kelima QR 8356 dijadwalkan pukul 18.25 WITA. Sepanjang Rabu (9/3/2022) ada tiga penerbangan.
Penerbangan pertama Rabu itu, Qatar Cargo memuat sekitar 72.220 kg. Berdasarkan Inspektur Penerbangan Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, yang melaksanakan monitoring proses kedatangan kargo Moto GP di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid – Lombok, pesawat Qatar Airways diawaki delapan orang dengan tipe pesawat: A7 –BFJ, nomor penerbangan QR 8356, register pesawat A7-BFJ, rute Doha Lombok Hongkong (DOH – LOP – HKG).

Ketika Qatar Cargo mendarat di Bandara Lombok. (Dok.@ap_logistics)
Pesawat membawa muatan kargo untuk kegiatan event MotoGP mendarat 00.58 WITA. Proses penurunan keseluruhan berakhir pada pukul 02.34 WITA. Penerbangan kedua Boeing 777F – QR8062 A7-BFA tiba pukul 14.25 WITA dengan muatan 89.910 kg. Ketiga QR 8000 A7-BFR pukul 19.15 WITA bermuatan 83.385 kg.
Boeing 777 F ini tergolong jumbo, namun masih di bawah “mendiang” Antonov AN 225 Mriya yang baru saja dikubur Rusia. Di antara Boeing 747-400 dan Boeing 777 Freighter, yang kedua ini punya bodi dan bentang sayap lebih panjang. Boeing 747-400 panjangnya 70,66 meter dan bentang sayap dari ujung ke ujung sepanjang 64,4 meter.
Sedangkan 777 Freighter dimensinya 73,86 meter dan 64,80 meter. Bandingkan dengan Antonov An-225 yang panjangnya 84 m, bentang sayap 88,4 m, dan tinggi 18,1 m. Berat kosong: 285 ton. Maka, gelar raksasa masih dipegang AN 225, di bawahnya layak disebut jumbo.

Pesawat kargo pertama. (Dok. AP1)
Bukan pertama ini “Si Jumbo” mendarat di Lombok. Pada Senin (8/11/2021) menurunkan muatan logistik untuk ajang World Superbike. Saat itu total muatan kargo yang dibawa pesawat itu mencapai lebih dari 68 ton. Muatan kargo sebanyak itu, masih jauh di bawah kapasitas angkut pesawat Boeing 777 Freighter yang mencapai 100 ton.
Dengan daya angkut sebesar itu, pesawat tersebut bisa mengangkut hingga 11 tank militer Scorpion buatan Inggris.
Beruntunnya Boeing 777F mendarat itu membuktikan kapasitas Bandara Lombok bisa didarati pesawat jumbo. Ini sekaligus membuktikan bahwa runway dan apron baru Bandara Lombok cukup mumpuni untuk melayani pesawat berbadan besar.
Mengutip laman resmi Boeing, pesawat jumbo seperti Boeing 777 Freighter itu membutuhkan runway sepanjang 2.500 meter untuk landing dan take off. Belum termasuk area keselamatan di ujung landasan atau runway end safety areas (RESAs) sepanjang 240 meter. Kebutuhan runway sepanjang itu, pas dengan Bandara Lombok yang memiliki panjang landasan 2.750 meter dan lebar 45 meter.
IMS

Qatar Cargo Jumat dini hari mendarat di Bandara Lombok. Foto: Dok. @ap_logistigs