KemenKopUKM Tingkatkan Kompetensi UMKM Surakarta Melalui Pelatihan

September 26, 2022
SURAKARTA, govnews-idn.com – Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) Yulius MA mengatakan Surakarta memiliki potensi ekonomi besar sebagai kota budaya dan kreatif. Dengan jumlah pelaku UMKM yang besar, perlu peningkatan kualitas dan kompetensi SDM-nya melalui pelatihan agar makin berdaya saing.
 
“Potensi ekonomi tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas dan daya saing UMKM mulai dari hulu ke hilir. Agar mampu menjaga ketahanan, kemandirian dan keberlangsungan usahanya dalam situasi disrupsi apapun,” kata Yulius pada Pelatihan bagi Usaha Mikro di Sektor Pariwisata Kota Surakarta, di Petit Boutique Hotel, Surakarta, Senin (26/9/2022).
 
Yulius menjelaskan pelatihan ini merupakan bagian dari event SGS dan pihaknya sangat mengapresiasi penyelenggaraan SGS tersebut. SGS disebutnya telah melibatkan berbagai pihak sehingga menggambarkan suatu keterpaduan kolaborasi dan sinergi yang utuh.
 
Besarnya potensi ekonomi UKM di Surakarta, antara lain terlihat dari jumlah UMKM Kota Surakarta sebesar 17.964 unit usaha atau 12,69% dari jumlah UMKM Provinsi Jawa Tengah (141.530 unit usaha) yang telah berkontribusi mendukung pergerakan ekonomi Jawa Tengah.  
 
“Data itu menunjukkan ada potensi ekonomi UMKM Surakarta yang begitu besar. Surakarta atau Kota Solo sebagai kota kreatif dengan brand ‘the Spirit of Java’ dan “Kota Batik” juga dibangun dari potensi ekonomi UMKM sektor pariwisata, wisata budaya dan sejarah, serta wisata kuliner. Ini adalah modal untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian ekonomi daerah,” ujar Yulius.
 
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM memiliki concern yang besar untuk pemberdayaan koperasi dan UMKM, salah satunya melalui pengembangan kapasitas usaha mikro dengan pelatihan. Kali ini fokus pada sektor pariwisata. 
 
Menurut Yulius, dalam program ini terdapat 7 sektor prioritas yang menjadi target program yakni kuliner, pariwisata, ekonomi kreatif, home decor, fashion, pertanian/perkebunan, perikanan/peternakan dan pariwisata. Pelatihan kali ini juga sudah selaras dengan target sektor tersebut.
 
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2019, terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM (99,9% dari total populasi usaha), yang telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional. 
 
Terhadap PDB sebesar 61,07%, Tenaga Kerja (96,9%), Ekspor Non Migas (14,4%), UMKM dalam Rantai Nilai Global (4,1%), Investasi UMKM Nasional (60%), Kemitraan UMK dan UMB (7%), Rasio Kewirausahaan Nasional (3,47%) dan 19,5 juta UMKM telah Onboarding Digital (30%).
 
Transformasi ke Formal
 
Yulius memaparkan, selain melakukan berbagai pelatihan, pemerintah juga mendorong dan meningkatkan transformasi formal usaha mikro untuk memperkuat daya saingnya. 
 
Pada tataran implementasinya telah diwujudkan melalui program pemberdayaan KUMKM seperti pendampingan untuk akses legalitas usaha melalui pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikasi Usaha/Produk (S-PIRT, Merek, Halal, izin edar MD).
 
Selain itu juga melakukan pendampingan akses pembiayaan bagi KUMKM (KUR, Pembiayaan LPDB-KUMKM). Juga, fasilitasi akses promosi dan pemasaran online (platform e-Katalog dan Bela Pengadaan LKPP, siren.id dari LLP KUKM, kerjasama dengan platform e-commerce seperti Gojek, Grab, Tokopedia) serta melalui pameran/ekspose KUMKM.
 
“Dengan pencerahan, pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang diperoleh, saya berharap peserta pelatihan semakin mantap menjalankan usahanya dan makin beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada. Pesan saya, ikuti kegiatan ini sampai selesai, bangun jejaring atau kolaborasi bisnis dengan para peserta yang lain. Insyaallah usaha yang kita jalankan akan semakin maju, jangan pernah surut semangatnya dan terus berikhtiar dalam kreativitas dan inovasi bisnis guna memajukan KUMKM Indonesia,” ucap Yulius.
 
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
 
Yulius mengalungkan tanda peserta pelatihan bagi Usaha Mikro di Sektor Pariwisata Kota Surakarta. Foto: KemenKopUKM

RELATED POSTS