JAKARTA, govnews-idn.com – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan pemerintah implementasikan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan UMKM yang tangguh setelah pandemi.
“Kita menerapkan azas kekeluargaan, ketika pelaku usaha ada masalah kita semua berkolaborasi. Hal ini penting untuk menguatkan ekonomi lokal, menguatkan pelaku UMKM. Ini juga saya kira penting kalau kita bicara dalam konteks ekonomi Pancasila guna membangun kemandirian ekonomi nasional,” ucap MenKopUKM pada Seminar Pancasila 2022 seri 4 dengan tema Ekonomi Pancasila Demi Terwujudnya Kesejahteraan secara daring dari Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Membangun kemandirian ekonomi nasional juga penting termasuk upaya meningkatkan partisipasi ekonomi yang melibatkan orang-orang kecil. Dalam hal ini pelaku UMKM.
MenKopUKM mengakui, di awal pandemi pelaku UMKM mengalami dua pukulan berat. Satu dari sisi supply, satu lainnya dari sisi demand. Tapi pemerintah cepat melakukan perubahan kebijakan yang dibuat secara gotong-royong untuk mengantisipasi melemahnya UMKM.
Pertama pemerintah mendorong UMKM masuk bagian rantai pasok industri. Tergabung dalam kemitraan usaha besar dan usaha kecil.
“Usaha yang besar dengan kecil tidak bersaing tapi berintegrasi. Industrinya tumbuh, UMKM tumbuh. Selama ini baru 4,1% UMKM kita yang terhubung ke global value chain,” kata MenKopUKM.
Kedua selama pandemi, Presiden Jokowi juga sudah mengeluarkan kebijakan porsi kredit perbankan 30% untuk UMKM. Kemudian program restrukturisasi pinjaman, termasuk penyediaan pinjaman murah dan bantuan hibah untuk modal kerja pelaku usaha mikro yang belum bankable.
Berlangsung secara daring dari Jakarta
Ketiga pemerintah memiliki kebijakan anggaran belanja pemerintah sebanyak 40% harus untuk belanja produk UMKM.
“Pemerintah mendorong UMKM untuk bertransformasi digital dan UMKM kita juga memiliki kemampuan yang luar biasa. Terbukti mereka cepat melakukan inovasi produk untuk memanfaatkan market yang baru. Saat ini 20,2 juta UMKM sudah onboarding di platfotm digital atau naik 153% sejak pandemi,” urai MenKopUKM.
“Hal ini saya kira akan besar pengaruhnya dalam penguatan ekonomi kerakyatan,” tegas MenKopUKM.
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Yudian Wahyudi mengatakan BPIP mempunyai tugas melakukan sinkronisasi ideologi Pancasila, karena pada dasarnya Pancasila adalah pedoman hidup dan pandangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Yudian menambahkan, Seminar Pancasila Seri 4 ini, tidak hanya untuk melahirkan gagasan, tapi teraktualisasi dalam kebijakan pemerintah dan sebagai upaya koloboratif bagi para pengusaha di Indonesia. Terutama para pemuda yang ingin merambah ke dunia usaha.
“Kita mesti optimistis nilai Pancasila bisa diwujudkan ke semua elemen bangsa agar mampu bangkit bersama melewati masa sulit” tutur Yudian.
MULIA GINTING – ERWIN TAMBUNAN
“Usaha yang besar dengan kecil tidak bersaing tapi berintegrasi,” tegas Teten Masduki. Foto: KemenKopUKM